Menurut MLIV Pulse Survey terbaru yang dilakukan pada April 2021 di kalangan pembaca Bloomberg News di seluruh dunia, karir di bidang kesehatan (medis) sangat kecil kemungkinan terkena dampak dari Kecerdasan Buatan (AI) dibandingkan dengan pekerjaan di bidang keuangan atau teknologi dalam jangka panjang. Survei ini juga mengungkapkan bahwa kemampuan keterampilan (‘hard skill’) seperti analisis data dan pemrograman tidak seberharga ketrampilan (‘soft skill’) berkomunikasi bagi para pelaku bisnis yang merekrut karyawan baru. Ketrampilan berkomunikasi dianggap sebagai keterampilan paling berharga oleh 50% responden.
Meningkatnya kecerdasan buatan (AI) memberi harapan peningkatan efisiensi dan produktivitas dalam berbagai industri. Namun, juga menimbulkan kekhawatiran tentang potensi adanya pekerjaan yang akan diganti oleh AI. Sebuah survei terbaru yang dilakukan oleh Bloomberg News kepada para pembacanya, mengungkapkan bahwa pekerjaan masa depan di bidang kesehatan dianggap lebih mampu bertahan dibandingkan dengan pekerjaan di bidang keuangan, yang dianggap lebih rentan digantikan oleh AI.
Survei tersebut menanyakan pendapat lebih dari 678 responden di seluruh dunia, dan banyak dari mereka percaya bahwa pekerjaan di bidang kesehatan sangat kecil kemungkinan tergantikan oleh AI dalam jangka panjang. Sebaliknya, pekerjaan di bidang keuangan dianggap lebih rentan terhadap dampak AI. Kemudian, keterampilan (‘hard skill’) seperti analisis data dan pemrograman tidak seberharga ketrampilan (‘soft skill’) berkomunikasi ketika merekrut karyawan baru.
Kiat Bertahan: Miliki Keterampilan Penting dan Selalu Up-to-Date dengan Perkembangan Teknologi
Jadi, apa yang dapat dilakukan oleh para profesional keuangan agar pekerjaan mereka bertahan dan kecil kemungkinan tergantikan? Salah satu solusinya adalah fokus pada pengembangan keterampilan yang lebih sulit diotomatisasi, seperti bekerja dengan penuh kreativitas, kemampuan pemecahan masalah secara unik, dan memiliki kecerdasan emosional yang baik. Keterampilan-ketrampilan ini sangat penting dalam manajemen risiko, perencanaan keuangan, dan pengelolaan investasi. Dengan berinvestasi dalam pengembangan keterampilan ini, para profesional keuangan dapat meningkatkan nilai diri mereka dan membuat pekerjaan mereka kecil kemungkinan digantikan oleh AI sekalipun.
Cara lain untuk membuat pekerjaan profesinal keuangan menjadi kecil kemungkinannya tergantikan adalah dengan selalu up-to-date dengan perkembangan teknologi terbaru dan terbuka terhadap adopsi inovasi teknologi. Alih-alih takut terhadap teknologi, para profesional keuangan dapat memanfaatkannya untuk menyederhanakan proses, meningkatkan efisiensi, dan meningkatkan pengambilan keputusan. Dengan memanfaatkan teknologi, mereka dapat bekerja bersama dengan AI untuk meningkatkan kinerja dan menambah nilai bagi organisasi mereka.
Di sisi lain, pekerjaan di bidang kesehatan dianggap kecil kemungkinan tergantikan oleh AI, karena memerlukan tingkat interaksi dan empati yang tinggi. Para profesional di bidang kesehatan dapat fokus pada pengembangan keterampilan interpersonal dan komunikasi mereka, yang sangat penting dalam memberikan pelayanan bagi pasiennya. Hal penting lain adalah para profesional di bidang Kesehatan selalu up-to-date dengan perkembangan teknologi kesehatan terbaru, teknologi perawatan pasien, penggunaan telemedisin, dan teknologi digital di bidang kesehatan lainnya untuk meningkatkan ketrampilan baru dan pelayanan terbaik untuk pasiennya.
Dapat disimpulkan dari Survey Bloomberg News yang menyoroti pentingnya mengembangkan keterampilan baru untuk mengimbangi berkembangnya AI. Meskipun pekerjaan di bidang kesehatan dianggap lebih aman di masa depan, profesional keuangan masih dapat membuat pekerjaan mereka tahan untuk tak tergantikan oleh AI dengan menginvestasikan pada keterampilan baru yang sulit diotomatisasi dan terus melakukan inovasi. Selalu up-to-date untuk menyongsong masa depan dan merangkul perubahan, sehingga baik profesional kesehatan maupun keuangan dapat bertahan di era AI. [AZM]