Praktisi HR bertanggung jawab dalam membangun dan menerapkan kebijakan serta praktik pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang efektif guna membantu organisasi mencapai tujuannya sambil memastikan kepatuhan terhadap peraturan hukum melalui sumber daya manusia yang unggul. Praktisi HR memainkan peran penting dalam menarik, memilih, melatih, mengelola, dan mempertahankan karyawan berbakat yang dapat berkontribusi pada kesuksesan organisasi. Praktik SDM yang efektif dapat meningkatkan keterlibatan (engagement) dan produktivitas karyawan (productivity), yang dapat menghasilkan produk, layanan, dan pengalaman pelanggan yang lebih baik.
Praktisi HR yang handal harus mampu mempromosikan budaya tempat kerja yang positif yang memupuk kolaborasi, inovasi, dan keragaman, yang dapat menarik (to attract) dan mempertahankan (to retain) talenta terbaik. Selain itu, praktik SDM yang efektif dapat mengurangi tingkat turnover dengan memenuhi kebutuhan karyawan, memberikan peluang untuk tumbuh dan berkembang, serta mengakui dan menghargai kontribusi mereka. Hal ini dapat membantu organisasi mempertahankan karyawan yang berharga (valuable asset) dan mengurangi biaya yang terkait dengan perekrutan dan pelatihan karyawan baru.
Praktik SDM yang buruk, di sisi lain, dapat mengakibatkan tingkat turnover yang tinggi, semangat kerja karyawan yang rendah, dan bahkan dampak hukum. Perlakuan tidak adil, diskriminasi, pelecehan, dan kurangnya pengakuan dan dukungan dapat menyebabkan keterlibatan, ketidakpuasan, dan ketidakhadiran karyawan yang rendah, yang dapat mengurangi produktivitas dan memengaruhi kualitas produk dan layanan. Selain itu, praktik SDM yang buruk dapat menyebabkan konsekuensi hukum, publisitas perusahaan yang negatif, dan merusak reputasi organisasi. Kegagalan untuk mematuhi peraturan hukum dan standar etika dapat mengakibatkan tuntutan hukum, denda, dan merusak merek organisasi (company branding), yang dapat memengaruhi kredibilitas dan kinerja keuangannya.
Pendek kata, praktik SDM yang efektif dapat berdampak signifikan terhadap kesuksesan organisasi, sementara praktik SDM yang buruk dapat menimbulkan konsekuensi yang parah. Oleh karena itu, penting bagi praktisi SDM untuk mengembangkan dan menerapkan kebijakan dan praktik SDM yang efektif yang mencerminkan nilai, budaya, dan tujuan organisasi sambil memastikan kepatuhan terhadap peraturan hukum dan standar etika.
Untuk mendukung terciptanya praktik SDM yang efektif dan berhasil guna mendukung tujuan bisnis organisasi perusahaan, maka Praktisi HR perlu memahami tren dan prospek kebutuhan praktik SDM di Indonesia pada tahun 2023 ini:
- Kesejahteraan Karyawan Semakin Penting (Emphasis on Employee Wellness): Pandemi telah memberikan fokus lebih pada kesejahteraan karyawan dan kesehatan mental. Di tahun-tahun mendatang, organisasi di Indonesia diharapkan untuk berinvestasi lebih banyak dalam program kesejahteraan karyawan untuk mendukung keseimbangan kehidupan pekerja yang sehat.
- Penggunaan Analisa SDM Meningkat (Use of HR Analytics): Karena perusahaan di Indonesia terus mendigitalkan dan mengotomatiskan proses SDM mereka, maka akan ada permintaan yang meningkat untuk analitik SDM untuk membantu organisasi membuat keputusan berdasarkan data terkait kinerja, employee engagement, dan retensi karyawan.
- Bekerja di Luar Kantor Semakin Nge-tren (Increased remote work): Pandemi telah memaksa banyak perusahaan di Indonesia mengadopsi pengaturan kerja jarak jauh. Bahkan setelah pandemi berakhir, banyak organisasi diperkirakan akan terus menawarkan opsi kerja jarak jauh untuk menarik dan mempertahankan bakat serta mendorong keseimbangan kehidupan kerja.
- Fokus pada Peningkatan Ketrampilan (Focus on upskilling and reskilling): Dengan pesatnya kemajuan teknologi, banyak pekerjaan di Indonesia berisiko menjadi usang. Untuk mengatasi hal ini, perusahaan diharapkan untuk berinvestasi lebih banyak dalam program upskilling dan reskilling guna mempersiapkan tenaga kerja mereka untuk pekerjaan di masa depan.
- Keragaman, Kesetaraan, dan Inklusi Jadi Perhatian (Embracing diversity, equity, and inclusion): Dalam beberapa tahun terakhir, telah tumbuh kesadaran akan pentingnya keragaman, kesetaraan, dan inklusi di tempat kerja. Perusahaan di Indonesia diharapkan memprioritaskan penciptaan tempat kerja yang lebih beragam dan inklusif untuk menarik dan mempertahankan talenta terbaik serta meningkatkan reputasi merek mereka.
Dampak praktisi SDM terhadap organisasi di Indonesia dapat bervariasi tergantung pada peran dan tanggung jawab mereka dalam organisasi. Praktisi SDM memainkan peran penting dalam menarik dan mempertahankan talenta terbaik, mengembangkan dan menerapkan kebijakan dan strategi SDM, mengelola hubungan dan kinerja karyawan, serta memastikan kepatuhan terhadap undang-undang dan peraturan ketenagakerjaan. [azm]