Pentingnya Proses Seleksi dalam Sebuah Perusahaan

Dalam sebuah perusahaan, proses seleksi merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari jalannya sebuah perusahaan. Seleksi dilakukan setelah perusahaan menganalisis sumber daya manusia yang dibutuhkan. Seleksi adalah suatu proses untuk memilih kandidat yang sesuai dengan kualifikasi untuk dijadikan karyawan pada posisi yang dibutuhkan (Garaika & Margahana, 2019) . Seleksi berada pada tahap pertama yang dilakukan oleh posisi Human Resources Department (HRD), tujuannya adalah untuk mendapatkan karyawan yang tepat sesuai dengan person-job fit dan person-organization fit. Person-job fit adalah kesesuaian antara knowledge, skills, abilities, and other competencies (KSACs) yang dimiliki oleh kandidat dengan posisi yang sedang dibutuhkan (Dessler, 2020). Sedangkan person-organization fit merupakan hal yang tidak kalah penting karena kesesuaian antara nilai-nilai pada perusahaan dengan nilai-nilai yang dimiliki oleh kandidat dapat memberikan pengaruh terhadap motivasi dan juga kinerja karyawan (Pramesti, 2013).

Seleksi menjadi tahapan yang sangat krusial, mengapa demikian? karyawan dengan knowledge, skills, abilities, and other competencies (KSACs) yang tepat akan bekerja lebih baik dan efektif (Dessler, 2020). Bayangkan apabila perusahaan merekrut karyawan dengan pendidikan yang mumpuni tetapi skill atau kemampuan yang dimiliki tidak sesuai dengan pekerjaannya. Tentunya ini menjadi tidak efektif karena perusahaan harus memberikan usaha-usaha tambahan agar karyawan tersebut mampu menyesuaikan pekerjaanya, sehingga ini akan menghambat jalannya perusahaan. Lalu, dibutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk merekrut atau mempekerjakan karyawan. Menurut Dwinda (2020), terdapat beberapa komponen keuangan yang harus dikeluarkan oleh perusahaan mulai dari proses seleksi hingga rekrutmen. Biaya tersebut meliputi gaji, tunjangan, training atau pelatihan, bonus, biaya tes psikologi, dan lain-lain. Jika merekrut karyawan yang kurang tepat maka perusahaan harus mencari penggantinya. Hal ini akan sangat merugikan perusahaan karena harus mengeluarkan biaya seleksi dan rekrutmen lagi. Selain itu, merekrut karyawan yang tidak kompeten akan memiliki konsekuensi yang cukup serius (Dessler, 2020). Tidak kompeten dalam arti bahwa perusahaan merekrut karyawan dengan catatan kriminal atau latar belakang yang kurang baik (negligent hiring).

Apabila hal ini terjadi akan sangat berbahaya bagi perusahaan. Karyawan yang diharapkan mampu untuk meningkatkan kualitas perusahaan justru berbalik menjadi merugikan. Maka dari itu, perusahaan tidak boleh sembarangan dalam melakukan seleksi. Seleksi harus dilakukan dengan teliti dan memperhatikan setiap detailnya sehingga perusahaan mampu mendapatkan kandidat terbaik. Hal ini dikarenakan semakin baik kualitas karyawan yang dipilih, akan semakin baik pula kinerja yang dihasilkan (Garaika & Margahana, 2019).

Terdapat beberapa tahapan yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk menyeleksi kandidat karyawan, yaitu wawancara, tes psikologi, tes pengetahuan akademik, tes kejujuran, tes narkoba, dan lain-lain (Prasetya et al., 2018). Tidak sampai disitu, dalam suatu perusahaan dibutuhkan juga untuk melakukan background-check pada pelamar kerja. Perusahaan dapat melakukan background-check dengan cara menghubungi tempat kerja sebelumnya atau universitas (reference check), melihat catatan kriminal, catatan mengemudi, riwayat kartu kredit, ataupun melakukan screening terhadap media sosial pelamar kerja. Background-check dilakukan untuk memastikan kebenaran informasi yang diberikan pelamar kerja dengan keadaan yang sebenarnya, apakah pelamar kerja berbohong atau tidak (Brody, 2010).

Seleksi menjadi proses yang perlu diperhatikan mengingat dampak yang dimiliki sangat fatal apabila merekrut karyawan yang kurang tepat atau bahkan salah. Di tahap inilah terjadi proses filter bagi para pelamar kerja untuk bisa diterima di perusahaan. Oleh karena itu, Human Resources Department (HRD) dalam sebuah perusahaan harus menjalankan proses seleksi dengan baik sehingga karyawan yang dipilih merupakan karyawan yang tepat, kompeten, dan sesuai dengan harapan sehingga mampu memberikan kontribusi yang positif dalam mencapai tujuan perusahaan.

Referensi:

Brody, R. G. (2010). Beyond The Basic Background Check: Hiring The Right Employees. 33(3). https://www.researchgate.net/publication/235263088_Beyond_the_basic_background_c heck_hiring_the_right_employee*

Dessler, G. (2020). Human Resources Management (16th editi). Pearson Education, Inc.

Dwinda, A. (2020). Apa Saja Komponen Biaya Rekrutmen? Glints. Apa Saja Komponen Biaya Rekrutmen? - Glints Employers Blog

Garaika, Margahana, H. (2019). Peran Seleksi (Selection) Tenaga Kerja yang Tepat Terhadap Tercapainya Tujuan Organisasi. Jurnal Aktual STIE Trisna Negara, 17(2), 133141. https://stietrisnanegara.ac.id/jurnal/index.php/aktual/article/download/42/42

Pramesti, A. I. (2013). Pengaruh Person Organization Fit Terhadap Motivasi dan Kinerja Karyawan Pada Karyawan PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (Bank Jatim) Cabang Lamongan. https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jpap/article/download/1867/5281*

Prasetya, A. I., Cahyo, A. D., & Maula, A. (2018). Metode dan Prosedur Pelaksanaan Rekrutmen Seleksi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 12(2). https://journal.trunojoyo.ac.id/kompetensi/article/download/4952/3360

1 Suka