Melatih Mindfulness, Cara Tenang untuk Restart

image
Sudah lumrah bagi pekerja masa kini khususnya di metropolitan, tidak hanya dituntut pada satu pekerjaan, kita justru akrab dengan istilah multitasking. Berbagai tugas yang perlu dituntaskan menyita diri perlu beraktivitas secara bercabang.

Dia “hadir”, namun belum tentu dia "ada"

Kedatangan seseorang dalam sebuah pertemuan tidak menjamin bahwa pikirannya juga ikut dalam kegiatan yang dihadiri.

Bila ketiadaan penghayatan terus menerus dijalankan hingga membuatnya terbiasa menjadi mindless, akibatnya pikiran menjadi kelu dan hidup semakin tak berarti, bahkan turut membebani tubuh. Dampaknya akan parah apabila semakin mindless akan menimbulkan stress, begitu juga sebaliknya. Bersamaan dengan korelasi keduanya, timbul masalah fisik dan mental dari abuse yang dilakukan terhadap pikiran dan tubuh.

Melawan mindless dengan mendorong hal yang kebalikannya, yaitu mindfulness yang dilatih sebagai sikap hidup sehari-hari.

Berikut ini cara Simple Mindful Breathing yang dapat dicoba

  1. Carilah waktu dan kesempatan yang tenang dengan distraksi paling minimal. Sebaiknya ruangan yang dipilih juga memiliki sirkulasi udara yang baik.
  2. Duduklah di kursi atau dapat duduk bersila tergantung posisi yang paling nyaman. Tempat duduk bukanlah sofa atau kursi yang rendah. Usahakan alas duduk tidak terlalu empuk
  3. Duduklah dengan punggung tegak dan relaks, sebaiknya jangan bersandar
  4. Perhatikan dan amati napas yang keluar dan masuk dari tubuh. Jangan berusaha mengatur atau mengubah apapun dari napas itu. Kalau napas itu pendek biarkan pendek, kalau napas itu panjang biarkan panjang. Cukup amati dan rasakan sepenuh hati.
  5. Pusat pergerakan napas ada di bawah pusar, dengan gerakan ritmis diafragma yang terasa lembut. Bila dapat dirasakan, fokuskan perhatian disitu. Rasakan bawah perut dengan gerakan lembut. Namun bila tidak terasa, tetaplah pusatkan perhatian pada napas, dan pilih bagian tubuh mana saja yang nyaman dijadikan landasan atensi.
  6. Saat perhatian terpencar dan napas dapat dirasakan sepenuh hati, tubu dan pikiran mulai berubah jadi relaks dan jernih. Namun hal ini harus terjadi secara alami, bukan dipaksakan.
  7. Dari waktu ke waktu pikiran bisa saja mengembara ke berbagai persoalan ataupun fantasi. Hal ini normal tidak perlu merasa frustrasi. Cukup kembalikan pikiran tersebut dengan lembut kepada napas. Yang penting jangan terhanyut dalam pikiran itu.
    Ingatlah bahwa kita harus sabar dan berbelas kasih kepada diri sendiri, hilangkan kecewa dan mengancam.
  8. Bila dirasa sudah cukup, hentikan. Upaya latihan mindfulness bilamana mungkin dapat bertunas terbawa ke aktivitas lain untuk mengurangi mindlessness supaya kita dapat menguasai diri.