Decision Making

Kehidupan berorganisasi penuh dengan perubahan seiring berjalannya waktu. Perubahan yang terjadi tidak hanya bersumber dari eksternal tetapi juga bisa dari dalam organisasi itu sendiri (internal). Banyaknya perubahan yang terjadi seringkali menyebabkan banyak tekanan dan mengharuskan organisasi mengambil suatu keputusan.
Maka dari itu untuk mencegah keterlambatan ataupun kesalahan dalam mengambil keputusan, suatu organisasi harus mengetahui bagaimana cara pengambilan keputusan yang tepat agar tidak menyebabkan kerugian bagi organisasi maupun pihak lain.

Decision Making
Decision Making (pengambilan keputusan) adalah melakukan penilaian dan menjatuhkan pilihan. Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa perhitungan dan pertimbangan alternatif. Pengambilan keputusan memiliki beberapa definisi menurut para ahli, salah satunya G. R. Terry : Mengemukakan bahwa pengambilan keputusan adalah sebagai pemilihan yang didasarkan kriteria tertentu atas dua atau lebih alternatif yang mungkin.
Selain itu, Eisenfuhr mendefinisikan pengambilan keputusan sebagai proses menentukan pilihan dari sejumlah alternatif yang bertujuan untuk mencapai hasil yang diharapkan dengan meliputi tiga kunci elemen. Pertama, pengambilan keputusan melibatkan menentukan pilihan dari sejumlah pilihan. Kedua, pengambilan keputusan merupakan proses yang tidak hanya sekedar melibatkan pilihan akhir dari sejumlah alternatif, tetapi lebih dari itu. Ketiga, “hasil yang diharapkan” dalam definisi meliputi tujuan dan target yang diperoleh dari aktivitas mental bahwa pembuat keputusan terlibat dalam mencapai keputusan akhir.

Tidak lengkap rasanya, jika kita hanya mengetahui definisinya, yuk lanjut bahas yang lain terkait DECISION MAKING!
A. Jenis-jenis Pengambilan Keputusan
a) Keputusan berdasarkan regularitas

  1. Keputusan Terprogram
    Keputusan terprogram merupakan kerputusan yang tidak terlalu memerlukan banyak pemikiran dan waktu. Respon otomatis dalam membuat keputusan disebut sebagai aturan keputusan. Keputusan terprogram mampu diselesaikan oleh pihak dengan tingkat paling rendah, tanpa membutuhkan masukan dari manajemen menengah dan atas.
  2. Keputusan Tidak Terprogram
    Keputusan tidak terprogram merupakan keputusan yang penting, unik, membutuhkan pemikiran secara sadar, pengumpulan informasi, dan pertimbangan alternative yang cermat.

b) Keputusan berdasarkan tingkat kepentingan

  1. Manajemen puncak
    Manajemen puncak yaitu manajemen yang berkaitan dengan perencanaan yang bersifat strategis
  2. Manajemen menengah
    Manajemen menengah ini menangani masalah pengawasan dan kegiatan lebih banyak bersifat administrasi
  3. Manajemen tingkat bawah
    Manajemen ini juga disebut sebagai manajemen operasinal yaitu yang berkaitan dengan kegiatan operasinal sehari-hari

B. Dasar Pengambilan Keputusan
Menurut George R. Terrty (dalam Kurniawan, 2019), terdapat lima dasar dalam pengambilan keputusan:

  1. Intuisi: pengambilan keputusan lebih berdasarkan pada intuisi, kebiasaan dan perasaan hati.
  2. Pengalaman: Pengambilan keputusan yang berdasarkan pengalaman-pengalaman yang diperoleh sehingga dapat digunakan untuk memperkirakan apa yang menjadi latar belakang masalah dan bagaimana arah penyelesaiannya
  3. Fakta: Pengambilan keputusan yang dibuat berdasarkan data empiris dan fakta nyata
  4. Wewenang: pengambilan keputusan yang berdasarkan atas wewenang/kedudukan yang dimiliki oleh seseorang yang menjadi pemimpin.
  5. Rasional: Pengambilan keputusan yang dibuat berdasarkan pertimbangan rasional berfikir dan lebih bersifat objektif.

C. Tahapan Pengambilan Keputusan
Secara garis besar, terdapat enam tahapan yang dapat dilakukan untuk mengambil keputusan dalam organisasi (Sari, 2007), yaitu:

  1. Menetapkan sasaran
  2. Menentukan persoalan
  3. Mengembangkan alternatif
  4. Mengevaluasi alternatif
  5. Memilih satu alternatif
  6. Melaksanakan keputusan

D. Model Pengambilan Keputusan
image