Hurlock memberikan definisi bahwa empati adalah kemampuan meletakkan diri sendiri dalam posisi orang lain dan menghayati pengalaman tersebut untuk melihat situasi dari sudut pandang orang lain.
Empati memiliki beberapa komponen, antara lain kognitif, afektif, dan komunikatif.
- Komponen kognitif: komponen yang menimbulkan pemahaman bagaimana perasaan orang lain, komponen yang bertugas untuk mengerti cara berpikir orang lain sehingga menimbulkan perasaan empati.
- Komponen afektif: melihat empati sebagai pengamatan emosional yang merespon adanya afektif lain yang muncul.
- komponen komunikatif: muncul karena adanya hubungan antara komponen afektif dan komponen kognitif. Komponen ini sangat penting karena dengan adanya komunikasi maka individu dapat mengeksplorasi pikiran-pikiran dan perasaannya kepada orang lain sehingga menimbulkan rasa empati.
Bagaimana cara Menumbuhkan Empati?
Menurut Goleman (1996), terdapat beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan empati, yaitu:
- Understanding others : cepat menangkap perasaan orang lain (respect), mampu merasakan dan membaca perasaan orang lain.
- Service orientation : yaitu memberikan pelayanan yang dibutuhkan orang lain, artinya mampu memberikan tindakan terhadap permasalahan yang sedang terjadi.
- Developing others : yaitu memberikan masukan positif atau membangun, artinya dapat memberikan solusi.
- Leveraging diversity : yaitu mengambil manfaat dari perbedaan bukan konflik, mampu mengambil manfaat dari permasalahan yang terjadi.
Fungsi empati bagi manusia :
Menurut Kartono (dalam Spica, 2008), empati memiliki beberapa fungsi antara lain :
- Menyesuaikan diri : Orang dengan tingkat empati yang tinggi akan beradaptasi dengan baik. Dengan kemampuan berempati, seseorang dapat memahami sudut pandang yang berbeda.
- Mempererat hubungan dengan orang lain : jika seseorang berusaha menempatkan dirinya pada posisi orang lain (empati), kesalahpahaman dan perselisihan pribadi dapat dihindari, sehingga empati dapat mempererat hubungan dengan orang lain.
- Meningkatkan harga diri : Dengan adanya hubungan berkualitas seseorang dapat berinteraksi dan menyatakan identitas diri yang dapat menumbuhkan dan mengembangkan rasa harga diri seseorang.
- Meningkatkan pemahaman diri : Kemampuan memahami sudut pandang orang lain membuat seseorang memahami bahwa orang lain dapat mengambil penilaian berdasarkan perilakunya. Hal ini akan menjadikan individu lebih sadar dan memperhatikan pendapat orang lain tentang dirinya. Melalui proses tersebut konsep diri pada akhirnya akan terbentuk melalui konsep perbandingan sosial, yang meliputi mengamati dan membandingkan diri sendiri dengan orang lain.
- Mendukung munculnya perilaku altruistik : Teori perkembangan kognitif mengemukakan bahwa salah satu landasan sikap menerima terhadap orang lain adalah kemampuan menunjukkan empati. Reaksi empatik yang terjadi akan memberikan gambaran pada seseorang tentang sesuatu yang dapat dilakukan untuk membantu.
Referensi :
NK, M. (2023). MANAJEMEN EMPATI KONSELOR (Analisis Problematika Koselor dalam Menghadapi Emosi Negatif Klien). Jurnal At-Taujih Bimbingan Dan Konseling Islam, 6(1).
Riadi, M. (n.d.). Pengertian, Fungsi, Tingkatan Dan Cara Menumbuhkan Empati. KajianPustaka. Pengertian, Fungsi, Tingkatan dan Cara Menumbuhkan Empati - KajianPustaka