A-B-C-D-E = Optimis!

Langkah maju atau mundur dari seseorang juga dipengaruhi bagaimana dirinya memaknai kebisaannya, terutama saat melihat peluang dan tantangan. Terbaginya respons individu ke kutub optimis atau pesimis sangat berkaitan dengan mekanisme kognitif.tertentu yang disebut explanatory style.

Maka dapat dicoba intervensi kognitif dengan aplikasi prinsip terapi kognitif melalui Rational Emotive Behavior Therapy oleh Albert Ellis (1994) bahwa pengalaman emosional, kognitif, dan perilaku seseorang berkaitan erat dengan persepsi orang tersebut akan suatu peristiwa. Oleh sebab itu, untuk mengarahkan pesimisme kepada optimisme dibutuhkan identifikasi dan intervensi atas persepsi akan peristiwa dan keyakinan (belief) yang mendasarinya.

image
sumber gambar: davidflavintherapy. co. uk /portfolio/rational-emotive-behaviour-therapy-rebt

Model A-B-C-D-E yang dicetuskan Albert Ellis digunakan oleh Seligmen untuk membantu mengintervensi tingkat optimisme seseorang.
A (Antecedent) : peristiwa yang dialami seseorang, misalnya mengalami kemunduran kinerja di kantor.
B (Belief) : keyakinan pribadi mempersepsi peristiwa dengan cara tertentu untuk membentuk pola explanatory style. Dalam bagian ini kita dapat melakukan pembedahan masalah atas peristiwa yang dihadapi, seperti apakah itu permanen atau sementara? apakah pervasive atau spesifik? apakah personal atau impersonal?
C (Consequences) : pengalaman emosional, kognitif, dan behavioral yang muncul karena persepsi pribadi atas peristiwa tertentu. Dibutuhkan persepsi adaptif untuk memunculkan dampak positif. Dalam tahapan ini, dapatkan jawaban konsekuensi berupa pengalaman emosional, kognitif, atau behavioral dengan merefleksi “saya merasa…; saya berpikir…,; saya bertindak…”
image
sumber gambar: globalwellnessinstitute .org/wellnessevidence/optimism

D ( Dispute) : Intervensi untuk mengubah persepsi klien terhadap peristiwa tersebut, beserta keyakinan (belief) yang menyertainya. Bagian ini membuat explanatory style lebih adaptif melalui deklarasi, seperti "Akan lebih baik kalau saya memandangnya sebagai sesuatu yang {permanen/sementara} …; {pervasive/spesifik}…; yaitu …{personal/impersonal}.
E (Energization) : Perubahan postif pada pengalaman emosional, kognitif, dan behavioral akibat intervensi. Akhirnya perubahan diperoleh dari "saya jadi merasa…, saya jadi berpikir…, saya jadi bertindak…